Kota Bima – Lensa Post,
Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin,
SE meresmikan Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia dengan disaksikan Ditjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementrian Pertanian RI Ir. Syukur Irwantoro,
M.Si, MBA dan Direktur Umum PT Berdikari Persero Librato El Arif. Acara yang
berlangsung di Lingkungan Kedo Kelurahan Jatiwangi ini dihadiri pula oleh
Anggota DPRD Kota Bima, FKPD Kota Bima, Ketua DWP Kota Bima, Kepala Kemenag,
Kepala SKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di
lingkungan Jatiwangi Kecamatan Asakota Kota Bima.
Usai meresmikan RPH-R, Ditjen Peternakan dan
Kesehatan Hewan dengan didampingi Wakil Walikota Bima, Dandim 1608 Bima,
Kapolresta Bima menandatangani prasasti RPH Kota Bima dan langsung menyaksikan
perdana proses produksi RPH. Dalam kesempatan tersebut pula ditandatangani
perjanjian kerjasama antara Pemkot Bima dengan PT.
Berdikari (Persero). Librato El Arif
mengatakan, kualitas daging potong yang dihasilkan RPH Kota Bima memiliki
kualitas dunia. Selain itu daging dari RPH tersebut jauh lebih bagus, karena
higienis dan sehat. “Dengan proses pengolahan daging berstandar internasional,
membuat daging yang dihasilkan berkualitas dunia. Bahkan lebih baik dari yang
ada di pasaran saat ini,” ujarnya melalui Rilis yang disampaikan, Kabag Humas
dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Ghazali, S. Sos, Kamis (12/3) kemarin.
Kata dia, daging yang dihasilkan RPH Bima ini
sangat bagus dan lebih empuk. Karena melalui proses pelayuan dan pendinginan.
Dalam proses pelayuan tersebut otot akan berubah menjadi daging, sehingga
rasanya lebih lezat. “Melalui proses seperti itu daging yang dihasilkan lebih
manis, kemudian lebih empuk dan lebih sehat,” katanya. Untuk mendukung kualitas
daging yang berkualitas tersebut. Diciptakannya produk Tambora Montain
Beef (Daging dari Tambora, Red). Nama ini dipilih bertepatan dengan
momen dua abad meletusnya gunug api Tambora. Syukur Irwantoro menambahkan,
selain lezat daging dari Bima lebih higienis. Itu karena tidak terkontaminasi
dengan hormon-hormon perusak daging. Daging Bima juga memiliki kualitas ekspor.
Itu kerena akan bersaing dengan daging impor. Tapi melihat kualitas daging di
Bima, dia yakin Tambora Montain Beef jauh lebih unggul dari
daging lainnya.
“Saya sangat yakin daging yang kita kirim ke
Jakarta ini akan laku keras. Itu karena kualitasnya terjamin. Tentunya dengan
kualitas mutu yang tinggi ini menjadikan Kota Bima sebagai Branch Mark untuk
pembangunan RPH di Kota-kota lainnya,” pungkasnya. Dijelaskannya pula bahwa
dengan adanya RPH ini secara stimultan juga akan terbangun kelompok-kelompok
peternak sapi yang pengelolaannya dilakukan secara komunal. Dipujinya pula
bahwa sapi-sapi yang ada di Kota Bima tidak lagi diragukan karena sudah
teridentifikasi dan memiliki identitas/label.
Sementara itu, Wakil Walikota Bima
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang luar biasa, atas kebaikan
hati pemerintah pusat khususnya Kementerian Pertanian yang telah mengalokasikan
anggaran untuk pembangunan RPH di wilayah Kota Bima, sebagai satu-satunya di
NTB. Dikatakannya bahwa dengan telah beroperasinya RPH yang akan memproduksi
daging beku ke luar daerah, Pemerintah Kota Bima bersama masyarakat, akan
mengelola dan mendayagunakan fasilitas yang memiliki standar internasional
tersebut, untuk kemaslahatan dan kesejahteraan bersama. Dengan dioperasikannya
RPH yang mampu memproduksi daging beku 2,5 ton dalam sehari tersebut, tentu
geliat ekonomi dan pangsa pasar dan harga ternak di wilayah Kota Bima dan
sekitarnya, akan meningkat dirasakan para petani ternak. “Ini menjadi tanggung
jawab besar bagi kami semua, untuk benar-benar mengoptimalkan apa yang telah
diberikan dan masyarakat harus secara kreatif memanfaatkan RPH ini hingga mampu
mengangkat derajat kesejahteraan keluarga,” paparnya. (LP/H-Dian F)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar