Rabu, 18 Maret 2015

GRAND OPENING PT. BANK NTB KCP SYARIAH BIMA


Kota Bima – Lensa Post,
PT. Bank Nusa Tenggara Barat terus menambah jaringannya, khususnya di wilayah Bima. Dengan adanya Grand Opening PT. Bank NTB KCP Syariah Bima. yang dihadiri Direktur Utama PT. Bank NTB, H.Komari Subakir, Kepala Otoritas Jasa Keuangan NTB, Yusri, Wakil Walikota Bima, H.A.Rahman H.Abidin, Assisten I Setda Kabupaten Bima, H. Makruf, serta unsur Muspida Kota Bima, Pimpinan SKPD, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Kota Bima. 
Dirut PT. Bank NTB, H.Komari Subakir menjelaskan, PT. Bank NTB telah memulai bisnis syariah mulai tahun 2005, dan Alhamdulillah di 10 Kabupaten/ Kota se NTB telah dibangun Bank NTB KCP Syariah, diantaranya : KCP Syariah Selong, KCP Syariah Dompu, KCP SyariahTaliwang, KCP Syariah Maluk, KCP Syariah Pemenang, KCP Syariah Karang Jangkong Mataram, KCP Syariah Kediri, KCP Syariah Pancor, KCP Syariah Sumbawa dan KCP Syariah Bima, sementara untuk KCP Syariah Praya akan dibuka pada bulan Mei tahun 2015 mendatang. Menurut H.Komari, Bank NTB akan terus mengembangkan Syariah terkait dengan potensi bisnis, mengingat di NTB, khususnya Bima 95 % mayoritas Islam.  
Mengenai perkembangan bisnisnya, tahun 2014 kemarin tumbuh sangat bagus dibandingkan tahun 2013, kalau tahun 2014 kemarin tumbuh mencapai 37,3 % atau Rp. 383 milyar dibanding tahun sebelumnya Rp. 279 milyar. Ada rencana bahwa Syariah nanti akan menjadi PT sendiri, tapi harus punya modal inti Rp. 2,5 triliun. Kami informasikan bahwa Bank NTB terus berupaya dan berikhtiar dari pengguna saham untuk terus menambah setoran modal. Modal ini sangat penting, karena Bank itu padat modal. Mengenai layanan kami terus tingkatkan layanan dan telah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang kas manajemen system. Dan sudah berjalan saat ini di Kota Mataram, Lombok Barat dan Sumbawa, dalam waktu yang tidak terlalu lama mungkin di Pemkot Bima dan Pemkab Bima, ungkapnya meyakinkan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Propinsi NTB, Yusri, mengatakan perbankan syariah di NTB jauh lebih baik, mencapai 8, 74 % diakhir tahun 2014, lebih baik secara nasional yang hanya mencapai 4,7 %. Yusri mengatakan, bahwa OJK tetap berkomitmen terus mendorong pertumbuhan perbankan syariah di NTB. Yusri mengatakan, pemerintah daerah harus mampu melihat potensi yang dapat dikembangkan untuk mendorong peningkatan perekonomian di daerah. Seperti, pengembangan model ekonomi syariah. Masyarakat NTB yang religius, kata Yusri, adalah salah satu modal untuk mendorong perkembangan dan pertumbuhan pasar industri perbankan syariah di daerah. “Kita harus dapat melihat potensi apa yang dapat dikembangkan di daerah Bima”. Yusri berharap, sebagai industri yang relatif baru, perbankan dan keuangan syariah perlu terus dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat luas. Sehingga, produk serta jasa layanan syariah yang semakin beragam dan berdaya saing dapat dikenal dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Assisten I Setda Kabupaten Bima, H. Makruf dalam sambutannya mengatakan, bahwa iklim yang sangat kompetitif dalam dunia perbankan membuat setiap perbankan harus memiliki pasokan gagasan memperluas jaringan untuk bisa bersaing menghadapi persaingan bisnis perbankan di Indonesia. Terutama dalam persaingan bisnis perbankan syariah. Ditambahkannya, PT. Bank NTB sebagai lembaga keuangan yang mengelola keuangan daerah, bisa memberikan fasilitas kepada ekonomi mikro, maupun industri kecil untuk mendapatkan bantuan permodalan. ”Hal penting lainnya, bagaimana Bank NTB lebih memaksimalkan corporate social responsibility (CSR) yang dimilikinya untuk membantu masyarakat,”. Ia berharap, kerjasama yang telah terjalin baik antara pemerintah dan Bank NTB tetap bisa terjaga dan menjadi pondasi bersama untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di NTB, khususnya di Bima.
Sementara itu, Wakil Walikota Bima, H.A.Rahman H.Abidin, SE mengatakan, kehadiran PT. Bank NTB khususnya cabang syariah haruslah membumi di hati dan pikiran masyarakat, sehingga antara masyarakat dengan instrumen PT. Bank NTB syariah saling membutuhkan untuk penguatan, peningkatan, pertumbuhan ekonomi, perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan mendorong sektor riil yang pada akhirnya mengurangi angka kemiskinan. “Terbentuknya Kantor Cabang Pembantu Syariah Bima ini  menjadi ibadah sosial bagi semua masyarakat maupun pemerintah untuk memastikan masyarakat NTB, khususnya Kabupaten dan Kota Bima agar terentas dari kemiskinan dengan telah hadir sebuah instrumen untuk mengakses permodalan,” terangnya. (LP-001)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar