Bima
– Lensa Post,
Pemerintah
Kabupaten Bima melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, senin ( 16/3), menggelar lomba Qasidah rebana
klasik modern yang diikuti oleh seluruh grup perwakilan dari 18 kecamatan se
Kabupaten Bima. Acara yang
bertempat di Museum ASI Mbojo, dihadiri para camat, Kepala-kepala Dinas
ditiap SKPD. Bupati Bima
yang diwakili Kadis Budpar kabupaten Bima, Drs. Syafrudin mengatakan, bahwa seiring dengan masuknya ajaran agama
Islam ke Asia Tenggara khususunya di Bima menunjukkan bahwa pemanfaatan seni yang
dibawakan oleh para mubalig sebagai wahana dakwah, sudah
merupakan hal yang lazim dan dilestarikan dari generasi ke generasi, sehingga
pada waktu tersebut para Muballigh
banyak memanfaatkan seni budaya
sebagai salah satu
media dakwah, dan
hasilnya Islam berhasil
menerobos batas-batas geografis
dan lapisan-lapisan kultural di wilayah Asia Tenggara dengan penuh kedamaian.
Oleh karena
itu dengan adaya lomba qasidah
rebana klasik yang bernuansa
Islam ini sangatlah strategis
karena melalui event seni
budaya Islam, dakwah dan syiar
Islam dapat dilakukan sehingga ukhuwah
Islamiyah dapat dijalin selaras
dengan tuntunan ajaran Islam. Selain itu dengan adanya kegiatan ini selaku
pemerintah daerah memandang
bahwa seni budaya Islam memiliki arti strategis sebagai bagian dari pembinaan
umat Islam. Upaya menggerakkan partisipasi umat dalam membangun daerah haruslah
melibatkan secara utuh unsur-unsur ajaran agama dan budaya termasuk seni. Berpijak dari
kenyataan ini, maka
seni budaya yang
bernafaskan Islam dipandang
tepat sebagai sarana untuk
membendung kemerosotan akhlak
umat.
Lomba
Qasidah Rebana Klasik yang dilaksanakan ini merupakan satu wahana penting dalam
menumbuh kembangkan kecintaan terhadap budaya Islam khususnya kepada generasi
muda, untuk itu, event seperti lomba Kasidah
Klasik ini harus terus dikembangkan agar kita tidak kehilangan identitas sosial
dan budaya sebagai masyarakat yang religius. Drs. Syafrudin berharap,
melalui kegiatan seperti ini akan dapat menjadi ruang dialog bagi para pegiat
seni untuk terus mengembangkan kreatifitas dan berbagai jenis
seni budaya yang
bernafaskan Islam yang
sesuai dengan perkembangan
jaman dengan tetap berpegang pada nilai-nilai ajaran Islam sekaligus
sebagai wahana edukasi yang memotivasi para
remaja sebagai generasi penerus bangsa dalam rangka memacu
pembangunan seni budaya daerah yang
sarat dengan muatan
nilai agama.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana, Abdul Haris, S.Sos dalam pengantarnya menyampaikan bahwa tujuan
diadakan lomba ini, selain menyiarkan syiar agama islam, juga dalam rangka upaya untuk melestarikan
kesenian tadisional yang benuansa islam sehingga melalui media ini para
generasi muda dapat mengisi lagu
yang disampaikan melalui media dakwah ini. Ia juga melaporkan bahwa peserta adalah utusan dari 18
kecamatan, yang
terdiri dari golongan dewasa dan golongan remaja, yang terdiri dari 9 (sembilan) group remaja
dan 9 (sembilan) group dewasa.
Dan waktu pelaksanaan 1 (satu) hari
penuh. Selaku
panitia pelaksana, Abdul
Haris menghimbau kepada seluruh peserta agar dapat tampil dengan sebaik – baiknya
dihadapan para tim juri, dan meraih juara
1,2,dan 3. Penampilan
pertama diawali dari Kecamatan Wawo. (LP/H-03)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar