Jumat, 06 Maret 2015

Drs. H. MUHIDIN : TAGANA HARUS SIAGA HADAPI BENCANA


Kota Bima – Lensa Post,
Sedikitnya 25 Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Bima, rabu (4/3) mengikuti rapat pembinaan persiapan siaga cepat penanggulangan bencana di Wilayah Kota Bima, hadir pada kesempatan itu Kadis Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Kabid Bina Sosial, para Kepala Seksi lingkup Dinsosnakertrans Kota Bima. Menurut Drs. H. Muhidin As Dahlan, MM selaku Kepala Dinas, kegiatan ini dalam rangka pemantapan persiapan siaga cepat penanggulangan bencana di wilayah Kota Bima. Untuk itu Ia menekankan kepada seluruh koordinator Tagana dan Anggota Tagana agar lebih cepat berada di lokasi ketika bencana terjadi.
Lanjut H. Muhidin, bahwa saat ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bima telah menempatkan dan menugaskan anggota Tagana dimasing-masing kelurahan rawan bencana di Kota Bima. Kadis yang murah senyum ini juga
menghimbau dan menugaskan kepada Tagana agar lebih cepat mendata korban bencana dan kerugian akibat bencana dimasing-masing kelurahan, sehingga nanti bisa disingkronisasikan antara data dari Anggota Tagana dan data yang dilaporkan oleh masing-masing kelurahan, sehingga ketika penyaluran bantuan tanggap darurat berupa sandang dan pangan tersebut, tidak muncul persoalan dilapangan. Ia juga menjelaskan bahwa Jumlah anggota Tagana Kota Bima sebanyak 25 orang. Dari anggota 25 orang ini akan tersebar diwilayah kelurahan yang rawan bencana. Harapan saya kepada koordinator dan anggota tagana agar lebih ikhlas dalam melaksanakan tugas.
Diruang kerjanya, H.Muhidin juga menyampaikan bahwa sejak tanggal 4 Pebruari sampai 2 Maret 2015 kemarin, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bima telah menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada korban bencana dimasing-masing Kelurahan, yaitu Kelurahan Rontu 90 KK, Rabangodu Selatan 110 KK, Penaraga 50 KK, Ntobo 2 KK, Mande 45 KK, Penaraga 270 KK, Rabangodu Utara 10 KK, Lewirato 123 KK, Kendo 63 KK, Busu Kelurahan Ntobo 1 KK. Kadis juga menuturkan, bahwa yang namanya bencana bagaimanapun bentuknya dan kapanpun datangnya, tentu tidak dikehendaki. Untuk itu, ujarnya, para tagana harus siap selalu. “Kita sangat perlu dan pasti memerlukan kesiapsiagaan dari Tagana di lapangan. Tentunya untuk dapat menanggulangi bencana,” jelasnya. (LP-001)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar