Kota
Bima – Lensa Post,
Sedikitnya 25 Anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana)
Kota Bima, rabu (4/3) mengikuti rapat pembinaan persiapan siaga cepat
penanggulangan bencana di Wilayah Kota Bima, hadir pada kesempatan itu Kadis
Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Kabid Bina Sosial,
para Kepala Seksi lingkup Dinsosnakertrans Kota Bima. Menurut Drs. H. Muhidin
As Dahlan, MM selaku Kepala Dinas, kegiatan ini dalam rangka pemantapan
persiapan siaga cepat penanggulangan bencana di wilayah Kota Bima. Untuk itu Ia
menekankan kepada seluruh koordinator Tagana dan Anggota Tagana agar lebih
cepat berada di lokasi ketika bencana terjadi.
Lanjut H. Muhidin, bahwa saat ini Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Bima telah menempatkan dan menugaskan
anggota Tagana dimasing-masing kelurahan rawan bencana di Kota Bima. Kadis yang
murah senyum ini juga
menghimbau dan menugaskan kepada Tagana agar
lebih cepat mendata korban bencana dan kerugian akibat bencana dimasing-masing
kelurahan, sehingga nanti bisa disingkronisasikan antara data dari Anggota
Tagana dan data yang dilaporkan oleh masing-masing kelurahan, sehingga ketika
penyaluran bantuan tanggap darurat berupa sandang dan pangan tersebut, tidak
muncul persoalan dilapangan. Ia juga menjelaskan bahwa Jumlah anggota Tagana Kota
Bima sebanyak 25 orang. Dari anggota 25 orang ini akan tersebar diwilayah
kelurahan yang rawan bencana. Harapan saya kepada koordinator dan anggota
tagana agar lebih ikhlas dalam melaksanakan tugas.
Diruang kerjanya, H.Muhidin juga menyampaikan
bahwa sejak tanggal 4 Pebruari sampai 2 Maret 2015 kemarin, Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kota Bima telah menyalurkan bantuan tanggap darurat
kepada korban bencana dimasing-masing Kelurahan, yaitu Kelurahan Rontu 90 KK, Rabangodu
Selatan 110 KK, Penaraga 50 KK, Ntobo 2 KK, Mande 45 KK, Penaraga 270 KK, Rabangodu
Utara 10 KK, Lewirato 123 KK, Kendo 63 KK, Busu Kelurahan Ntobo 1 KK. Kadis juga
menuturkan, bahwa yang namanya bencana bagaimanapun bentuknya dan kapanpun
datangnya, tentu tidak dikehendaki. Untuk itu, ujarnya, para tagana harus siap
selalu. “Kita sangat perlu dan pasti memerlukan kesiapsiagaan dari Tagana di
lapangan. Tentunya untuk dapat menanggulangi bencana,” jelasnya. (LP-001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar