Mataram
– Lensa Post,
Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi dan
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake melakukan penanaman
pohon di Lokasi Lahan Percontohan Rumah Bibit dan Pemanfaatan Manggrove, di
Dusun Cemara, Kecamatan Lembar, Lombok Barat Kamis, 5 Maret 2015. Bibit pohon
yang ditanam adalah bakau dan kasaurina (cemara). Kegiatan ini merupakan bagian
dari pelaksanaan Program Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA),
yang diprakarsai Palang Merah Indonesia (PMI) dan America Red Cross (ARC). Ikut
dalam penanaman, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia dr. Ritola Tasmaya,
MPH dan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lombok Barat, Fauzan
Halid.
Program kemitraan ini didanai oleh USAID
(United States Agency For International Development) atau Badan Bantuan
Pembangunan Internasional Amerika, yang bertanggung jawab atas bantuan bidang
ekonomi, pembangunan dan kemanusiaan untuk negara-negara lain di dunia dalam
mendukung tujuan-tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Program ini
bertujuan mengurangi resiko bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim
melalui pembangunan di wilayah pesisir. Program Pengurangan Resiko Terpadu
Berbasis Masyarakat (PERTAMA), makin memperkuat kapasitas Palang Merah
Indonesia dalam pengurangan resiko bencana, melalui kerjasama dengan pemerintah
daerah dan lembaga internasional. Program bertujuan merehabilitasi sabuk hijau
di kawasan pesisir dengan menerapkan pendekatan Integrated Coastal
Management (ICM) yang di dukung PKSPL Institut Pertanian Bogor. Untuk saat ini,
program kemitraan ini baru dilaksanakan di tiga Provinsi di Indonesia, yaitu
Aceh, NTB dan Jawa Tengah. Untuk NTB, program baru dilaksanakan di Kota Mataram
dan Kabupaten Lombok Barat.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia,
Robert O. Blake menjelaskan, selain melakukan penanaman mangrove, kunjungan
dirinya ke NTB ini juga untuk meresmikan Unit Pengolahan Sampah di Kota
Mataram, yang sudah siap dioperasikan. Menurut Robert, keberadaan mangrove dan
cemara sangat penting dan bermanfaat untuk mencegah abrasi dan mengurangi
dampak dari pemanasan global. ''Manfaatnya banyak sekali. Karena hutan dan
pohon ini bisa melindungi masyarakat dari bencana alam seperti banjir dan dapat
mencegah abrasi pantai, sebagaimana dialami di beberapa tempat di Indonesia,''
kata Robert. “Ini juga bermanfaat untuk mempertahankan kelestarian ekosistem di
laut,” imbuh dia.
Sementara itu, Gubernur NTB Dr. TGH. M.
Zainul Majdi menegaskan, program Pengurangan Resiko Terpadu Berbasis
Masyarakat, akan sangat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Program ini
diharapkan mampu menyelamatkan lingkungan di wilayah pesisir sekaligus menjaga
kelestarian ekosistem laut. “Seperti penanaman pohon bakau dan cemara yang kita
lakukan hari ini,” ujarnya. Disampaikan, keberadaan pohon bakau dan cemara
sangat penting karena bisa mencegah abrasi pantai dan merawat alam secara
alami. Jadi, tidak perlu lagi menanam beton untuk mencegah abrasi. Untuk itu,
gubernur meminta seluruh masyarakat ikut berperan serta dan benar-benar
mendukung kelanjutan program pelesatarian lingkungan ini. ''Saya berharap,
agar masyarakat ikut selalu menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Penanaman
pohon itu penting dan bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk kepentingan kita
bersama supaya alam tetap lestari dan air laut tetap bagus,'' ucap gubernur. (LP/Ann/Jibeng
Ismono).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar