Bima
– Lensa Post,
Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar menggelar
Diklat Substantif Peningkatan Kompetensi Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru MA Lingkup Kementerian
Agama Kabupaten Bima. Kegiatan yang digelar tanggal 12 – 18 Maret 2015,
dipusatkan di Madrasah
Aliyah Negeri (MAN) 3 Bima dengan diikuti 40 peserta
dari Guru MA se Kabupaten Bima. Sementara Widyaiswara dan Tim dari Balai Diklat Keagamaan
Denpasar, diantaranya Bapak H. Buhri, M.Pd selaku Ketua Koordinator, Bapak
Ngapirin Bidang Akademis, Bapak Sugeng Sumarsono selaku Bagian Pengajaran, serta
Bidang SQ, yaitu Akmal dan H. Walid.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima,
Drs.HM.Saleh Karim, saat hadir dalam acara penutupan Diklat tersebut berharap, kegiatan Diklat ini dapat menjadi salah satu media peningkatan
pengetahuan dan kualitas guru.
“Beruntunglah kita dipilih sebagai lokasi untuk pelaksanaan Diklat kompetensi
Guru ini,” katanya. Menurut
Kepala Kemenag, arah kebijakan pendidikan di Madrasah ini terutama sekali mengembangkan
madrasah yang menghasilkan lulusan yang unggul, menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam dan peningkatan
kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Beliau
juga menyampaikan tentang bagaimana para
pegawai dalam menjalankan tugasnya sebagai Guru harus melaksanakan tugas dan
kewajibannya dengan baik dan sungguh-sungguh, guna menjadi Guru yang
Profesional. Mengakhiri Sambutan penutupnya, Kepala Kantor Kementerian Agama, HM.
Saleh Karim berterima kasih kepada rombongan Balai Diklat Keagamaan Denpasar, karena
telah menyempatkan datang di Kabupaten Bima untuk Mengadakan Diklat yang luar
biasa ini, sekaligus sebagai Peningkatan Kompetensi Penilaian Kinerja Guru
(PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru MA. HM. Saleh
berharap kepada peserta yang mengikuti Diklat tersebut, agar menularkan dan
mengimplementasikan ilmunya kepada guru-guru yang lain, terangnya.
Sementara itu salah satu Widyaiswara, Sugeng
Sumarsono menjelaskan bahwa Diklat penilaian kinerja guru dan pengembangan
keprofesian berkelanjutan ini, dalam rangka Penilaian kinerja guru, bagaimana
kita memberikan penilaian terhadap kegiatan utama guru, mulai dari perencanaan,
pembelajaran, sampai evaluasi. Menyangkut kinerja guru ini ada 14 kompetensi
guru. Dari 4 kompetensi yang ada, yaitu mulai pedagogik, kompetensi sosial,
kepribadian dan keprofesionalan guru. Sisi lemah guru biasanya dari sisi
keprofesionalan guru yang agak lambat. Disamping banyak yang belum tau dengan
mengumpulkan angka kredit. Menurutnya, Ada 2 unsur yang harus dimiliki guru,
yaitu unsur utama dan penunjang. Meliputi pendidikan, penilaian kinerja guru
itu sendiri. Kemudian ada pengembangan keprofesional berkelanjutan. Meliputi
pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovasi. Yang sering jadi
penghambat adalah di publikasi ilmiah, karena mereka banyak yang belum tau
bagaimana cara melakukan publikasi ilmiah, terutama karya ilmiah guru. Penelitian
tindakan itu ada 10 jenis yang bisa diraih, mulai dari presentasi di forum
ilmiah, menulis karya ilmiah, menulis buku pelajaran, menerjemahkan buku,
termasuk membuat program kerja guru, dan lain-lain, jelasnya.
Pada kesempatan itu, salah satu peserta
Diklat, Sulfana, S.Pd dalam pesan dan kesannya, menyampaikan terima kasih
kepada Bapak/ Ibu Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu dalam Diklat
tersebut, terutama yang berkaitan dengan disiplin, dan ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan profesi kami sebagai guru. Ia mengakui bahwa kami banyak tau tentang Ilmu-ilmu
permainan dari Widyaiswara. Penyampaian materi dari Widyaiswara memang simple
tapi terarah. Melatih kami untuk belajar secara mandiri, kami dapat belajar
menulis karya ilmiah dalam bentuk laporan, metode serta bahasa yang baik dan
benar. Metode yang diajarkan disertai dengan praktikum-praktikum. Kami senang
menjadi peserta dalam PKG dan PKB ini, karena kami dapat mempelajari banyak
pengetahuan yang berhubungan dengan profesi guru khususnya, baik secara teori
dan mempraktekkannya. Insya Allah kami akan mengimplementasikan hasil Diklat
ini, baik untuk kami sebagai guru maupun peserta didik. Kita jangan putus asa
dan kita harus optimis, terang Sulfana meyakinkan.
Acara penutupan ini juga ditandai dengan
pelepasan kartu peserta dan semua peserta dinyatakan lulus, juga dibacakan 10
peserta terbaik, untuk peserta terbaik I diraih Nirwan, S.Pd.I guru MAN 3 Bima,
secara simbolis juga diserahkan Sertifikat tanda kelulusan. (LP-001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar