Rabu, 18 Maret 2015

40 GURU MA SE-KABUPATEN BIMA IKUTI DIKLAT KOMPETENSI PKG DAN PKB


Bima – Lensa Post,
Balai Diklat Keagamaan (BDK) Denpasar menggelar Diklat Substantif Peningkatan Kompetensi Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru MA Lingkup Kementerian Agama Kabupaten Bima. Kegiatan yang digelar tanggal  12 – 18 Maret 2015, dipusatkan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bima dengan diikuti 40 peserta dari Guru MA se Kabupaten Bima. Sementara Widyaiswara dan Tim dari Balai Diklat Keagamaan Denpasar, diantaranya Bapak H. Buhri, M.Pd selaku Ketua Koordinator, Bapak Ngapirin Bidang Akademis, Bapak Sugeng Sumarsono selaku Bagian Pengajaran, serta Bidang SQ, yaitu Akmal dan H. Walid.     
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bima, Drs.HM.Saleh Karim, saat hadir dalam acara penutupan Diklat tersebut berharap, kegiatan Diklat ini dapat menjadi salah satu media peningkatan pengetahuan dan kualitas guru.
“Beruntunglah kita dipilih sebagai lokasi untuk pelaksanaan Diklat kompetensi Guru ini,” katanya. Menurut Kepala Kemenag, arah kebijakan pendidikan di Madrasah ini terutama sekali mengembangkan madrasah yang menghasilkan lulusan yang unggul, menyelenggarakan Pendidikan Agama Islam dan peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Beliau juga  menyampaikan tentang bagaimana para pegawai dalam menjalankan tugasnya sebagai Guru harus melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan sungguh-sungguh, guna menjadi Guru yang Profesional. Mengakhiri Sambutan penutupnya, Kepala Kantor Kementerian Agama, HM. Saleh Karim berterima kasih kepada rombongan Balai Diklat Keagamaan Denpasar, karena telah menyempatkan datang di Kabupaten Bima untuk Mengadakan Diklat yang luar biasa ini, sekaligus sebagai Peningkatan Kompetensi Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi Guru MA. HM. Saleh berharap kepada peserta yang mengikuti Diklat tersebut, agar menularkan dan mengimplementasikan ilmunya kepada guru-guru yang lain, terangnya. 
Sementara itu salah satu Widyaiswara, Sugeng Sumarsono menjelaskan bahwa Diklat penilaian kinerja guru dan pengembangan keprofesian berkelanjutan ini, dalam rangka Penilaian kinerja guru, bagaimana kita memberikan penilaian terhadap kegiatan utama guru, mulai dari perencanaan, pembelajaran, sampai evaluasi. Menyangkut kinerja guru ini ada 14 kompetensi guru. Dari 4 kompetensi yang ada, yaitu mulai pedagogik, kompetensi sosial, kepribadian dan keprofesionalan guru. Sisi lemah guru biasanya dari sisi keprofesionalan guru yang agak lambat. Disamping banyak yang belum tau dengan mengumpulkan angka kredit. Menurutnya, Ada 2 unsur yang harus dimiliki guru, yaitu unsur utama dan penunjang. Meliputi pendidikan, penilaian kinerja guru itu sendiri. Kemudian ada pengembangan keprofesional berkelanjutan. Meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovasi. Yang sering jadi penghambat adalah di publikasi ilmiah, karena mereka banyak yang belum tau bagaimana cara melakukan publikasi ilmiah, terutama karya ilmiah guru. Penelitian tindakan itu ada 10 jenis yang bisa diraih, mulai dari presentasi di forum ilmiah, menulis karya ilmiah, menulis buku pelajaran, menerjemahkan buku, termasuk membuat program kerja guru, dan lain-lain, jelasnya.
Pada kesempatan itu, salah satu peserta Diklat, Sulfana, S.Pd dalam pesan dan kesannya, menyampaikan terima kasih kepada Bapak/ Ibu Widyaiswara yang telah memberikan banyak ilmu dalam Diklat tersebut, terutama yang berkaitan dengan disiplin, dan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan profesi kami sebagai guru. Ia mengakui bahwa kami banyak tau tentang Ilmu-ilmu permainan dari Widyaiswara. Penyampaian materi dari Widyaiswara memang simple tapi terarah. Melatih kami untuk belajar secara mandiri, kami dapat belajar menulis karya ilmiah dalam bentuk laporan, metode serta bahasa yang baik dan benar. Metode yang diajarkan disertai dengan praktikum-praktikum. Kami senang menjadi peserta dalam PKG dan PKB ini, karena kami dapat mempelajari banyak pengetahuan yang berhubungan dengan profesi guru khususnya, baik secara teori dan mempraktekkannya. Insya Allah kami akan mengimplementasikan hasil Diklat ini, baik untuk kami sebagai guru maupun peserta didik. Kita jangan putus asa dan kita harus optimis, terang Sulfana meyakinkan.
Acara penutupan ini juga ditandai dengan pelepasan kartu peserta dan semua peserta dinyatakan lulus, juga dibacakan 10 peserta terbaik, untuk peserta terbaik I diraih Nirwan, S.Pd.I guru MAN 3 Bima, secara simbolis juga diserahkan Sertifikat tanda kelulusan. (LP-001) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar