Kota Bima – Lensa Post,
Pemerintah Kota Bima terus melakukan penataan
kawasan Ni'u, Lawata dan Ama Hami. Dan, saat ini harapan tersebutr memasuki
tahapan penyusunan Detail Engineering Design (DED). Seperti halnya grand design
yang telah dirancang sebelumnya. Pemerintah Kota Bima kembali menggandeng
Universitas Petra Surabaya dalam penyusunan DED atau desain detail teknis,
dalam rapat awal penyusunan DED di ruang rapat Walikota Bima, Senin (22/2/2016)
kemarin. Rapat tersebut dipimpin langsung Walikota Bima, HM. Qurais H Aibidin,
dan dihadiri Wakil Ketua DPRD, Sekda, Staf Ahli, Asisten serta pimpinan SKPD
terkait. Tiga orang ahli planologi dari Universitas Petra Surabaya dipimpin Dr
Benny Poerbantanoe, hadir dalam rapat itu.
Walikota Bima menyampaikan bahwa Kota dan
Kabupaten Bima memiliki potensi wisata tepi laut yang cukup menjanjikan. Kita
bisa kembangkan menjadi wisata kuliner terapung. “Saya membayangkan seperti di
sungai Musi di Palembang, ada perahu yang menyusuri Teluk Bima, yang di atasnya
ada restoran. Perahu tersebut nanti kita arahkan ke keramba-keramba milik
masyarakat, sehingga ada efek pengembangan ekonomi masyarakat secara langsung,”
konsepnya. Walikota mengakui, grand design yang sudah ada sangat mewah dan
berskala besar. Sehingga untuk membangunnya, memerlukan biaya yang sangat
besar. Pemerintah Kota Bima membutuhkan bantuan dana dari luar, baik APBN
maupun investor untuk dapat mewujudkan seluruh rancangan tersebut. Karena itu,
ia meminta tim ahli dari Petra untuk membuat DED yang lebih sederhana. Dr Benny
Poerbantanoe menyatakan, akan mengakomodir permintaan tersebut. Sehingga rapat
dilanjutkan dengan pemaparan rancangan awal DED oleh Dr Benny Poerbantanoe
serta diskusi. (LP/H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar