Kamis, 25 Februari 2016

KADIS DIKPORA BUKA KEGIATAN PENDAMPINGAN K-13

Kota Bima – Lensa Post,   
SMAN 1 Kota Bima yang merupakan  salah  satu  Sekolah Induk Klaster di NTB yang ditunjuk langsung oleh Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) sebagai sekolah tempat pelaksanaan pendampingan Implementasi Kurikulum K-13.  Kegiatan tersebut dimulai dari Seleksi calon Pendamping tambahan, Pelaksanaan In Hous Training di sekolah sasaran pendampingan, Pelaksanaan On-1, IN-1, ON-2 dan diakhiri dengan rapat IN-2. Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan pada 9 SMA di NTB yang menjadi sasaran sebagai anggota Klaster. Sekolah yang mengikuti pendampingan tersebut terdiri dari 6 SMA di   Kota Bima yaitu SMAN 1 Kota Bima, SMAN 3 Kota Bima, SMAN 5 Kota Bima, SMA Al Hidayah, SMA AL Ma’arif dan SMA Darul Furqan) dan 3 dari SMA di Kabupaten Dompu yaitu SMAN 1 Dompu, SMAN 1 Hu’u dan SMAN 1 Woja. Pelaksanaan IN-2 merupakan akhir dari rangkaian kegiatan pendampingan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Dikpora Kota Bima Drs. H.Alwi Yasin, M.Ap. Dalam sambutannya Kadis menyampaikan ucapan terima kasih kepada 15 Tim  Pendamping dan kepada sekolah anggota klaster/SMA sasaran. “saya berharap sekolah-sekolah peserta dapat menindaklanjuti dan memaksimalkan implementasi Kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran nantinya” harapnya. “jika guru ingin maju maka harus manguasai Bahasa asing dan Bahasa teknologi” lanjut Kadis yang juga mantan Guru Bahasa Inggris dan Kepala SMK 3 Kota Bima. Kepala SMAN 1 Kota Bima, Drs. Safruddin menambahkan “SMAN 1 Kota Bima siap menjadi sekolah Model dan Acuan bagi sekolah lain di Kota Bima dan Dompu bahkan di NTB untuk mempelajari Implementasi Kurikulum 2013, karena hampir semua guru di SMAN 1 Kota Bima sudah menerapkan Kurikulum 2013 mulai dari Perencanaan, Proses pembelajaran dan Evaluasi Pembelajaran”. Dalam akhir pertemuan tim pendamping yang terdiri dari 3 orang menyampaikan laporan tentang keberhasilan yang harus di tingkatkan dan kendala yang harus di segera diatasi dalam implementasi Kurikulum 2013, kemudian Sekolah sasaran yang di hadiri oleh 5 orang guru disetiap Sekolah Melakukan diskusi tentang tindak lanjut yang akan dilakukan disekolah secara mandiri. (LP/al)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar