Kota Bima – Lensa Post,
Kapolda NTB melalui
Dir. Binmas, Kombes Pol. Suwarto,SH,MH silaturrahim dengan keluarga terduga
teroris di Penato’i, Rabu (24/2/2016) kemarin. Kunjungan tersebut berlangsung di halaman
rumah Muktadir, seorang warga Penato’i yang dinyatakan hilang pasca
penggerebekan pekan lalu. Pada kunjungan tersebut, terlihat juga kedua orangtua
Fj dan empat keluarga warga Penato’i lain yang kini ditahan di Mabes Polri. Dalam
pertemuan itu Suwarto mengajak warga Penato’i untuk membuktikan kalau Penato’i
bukanlah sarang teroris. Karena sebenarnya, masalah yang ada di Penato’i bukan
hanya terorisme. Tapi ada juga kasus narkoba, perjudian dan yang lain. Ia juga
menjelaskan, keberadaan Kepolisian saat ini adalah hanya untuk melakukan
patroli. Terkait adanya larangan agar polisi jangan membawa senjata saat sholat
di masjid Penato’i, Suwarto menegaskan hal tersebut bisa dikomunikasikan. “Sebenarnya
di mata Allah kita semua sama. Senjata itu sudah menjadi bagian dari polisi.
Tapi jika masyarakat bisa menjamin keamanan selama anggota kami beribadah, hal
itu boleh saja dilakukan,” katanya.
Dijelaskan, kunjungannya tersebut merupakan
bagian dari pelaksanaan program presiden. Polisi diwajibkan hadir di tengah
masyarakat untuk memberikan rasa aman. “Kebetulan saja kemarin terjadi insiden
di sini, adanya tudingan warga yang diduga masuk jaringan radikal,” ujarnya. Kunjungan
tersebut diakhiri dengan penyerahan tali asih untuk kelima keluarga para
terduga teroris. Sementara itu, keluarga terduga teroris menyambut baik
kedatangan pihak kepolisian. Meski
keluarga mereka menjadi korban penggerebekan terduga teroris, namun mereka
sudah mengikhlaskan. Nurseha orangtua Fj mengaku telah merelakan kepergian
anaknya. Pihak keluarga tidak akan menuntut apapun. Yang ia harapkan, bagaimana
ke depan kasus serupa tidak terjadi lagi. Hal senada juga disampaikan Abdul
Samad keluarga dari keempat warga Penato’i yang diamankan Densus 88. Menurutnya
pemberian bantuan dan juga silaturrahim dari kepolisian wajib dihargai.
“Sebagai seorang muslim, silaturrahim wajib dilakukan,” katanya. Hanya saja dia
menegaskan jika keempat keluarganya yang diamankan Densus tersebut tidak
bersalah. Karena mereka tidak terlibat dalam jaringan apapun, apalagi
terorisme. “Kami minta mereka dibebaskan. Mereka tidak tahu apa itu terorisme,”
harapnya. (LP/09)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar