Jumat, 24 April 2015

SMKN 3 KOTA BIMA GELAR SAKOLA KARAWI EXPO 2015

Kota Bima – Lensa Post,
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Bima, Senin (20/4/2015) menggelar “Sakola Karawi Expo 2015”. Acara yang bertempat di halaman SMKN 3 Kota Bima ini, dibuka resmi oleh Asisten I Setda Kota Bima, Drs. M. Farid, M.Si, dihadiri pula Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs.H.Alwi Yasin,M.AP, dan Kepala SMK Negeri 3 Kota Bima selaku tuan rumah. Kegiatan “EXPO Sakola Karawi” merupakan acara rutin tahunan SMKN 3 Kota Bima yang menampilkan berbagai hasil karya para pelajar SMKN 3 Kota Bima, disamping itu banyak rangkaian agenda mewarnai kegiatan ini, diantaranya : Lomba peragaan busana dari batik khas mbojo tingkat SD dan SMP/ MTs, lomba tari kreasi mbojo tingkat SMP/ MTs, festival jajanan pasar khas bima tingkat SMP/ MTs, Lomba menggambar budaya mbojo tingkat SMP/ MTs dan SD, lomba membuat desain batik  mbojo tingkat SMP/
MTs, dan lomba kreasi film pendek tingkat SMP/ MTs.
Kepala SMKN 3 Kota Bima, Sanusin, S.Pd,M.Si, mengawali laporannya menyampaikan terima kasih kepada para sponsor yang telah mendukung kegiatan ini, yaitu Pemkot Bima, Yamaha Cahaya Abadi Motor, PT. Pegadaian, Sun Life Finacial, PT. Telkom Indonesia, dan XL Center. Sanusin juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, diharapkan dengan Expo ini memberikan motivasi kepada para siswa untuk berkreasi dan mengembangkan bakat dan kemampuan.
Sementara itu, Walikota Bima dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Asisten I Setda Kota Bima, Drs M Farid, M.Si menyampaikan, bahwa kebijakan pemerintah untuk memperkuat kualitas pendidikan kejuruan dan pelatihan merupakan kebijakan ekonomi dan sosial yang bersifat luas. Begitu pula dengan sistem pendidikan kejuruan indonesia merupakan investasi dalam pengembangan keterampilan profesi, karena pendidikan kejuruan memiliki potensi sumber daya manusia  (SDM) yang cukup melimpah. Secara nasional, terdapat lebih dari 9.875 SMK Negeri dan Swasta dengan total jumlah pendaftar melebihi 1,79 juta siswa. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka sistem pendidikan di SMK untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja menjadi prioritas. Disampaikannya pula beberapa fakta-fakta terkait perkembangan industri, yaitu beberapa pembangunan industri terhambat karena kurangnya tenaga kerja terampil, kurangnya relevansi kompetensi keahlian di SMK dengan kebutuhan industri, sehingga salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas, khususnya poin kedua, diperlukan keterkaitan yang kuat dengan industri lokal.
SMK dituntut untuk mampu menciptakan tenaga termapil dan memiliki daya saing yang tinggi, sehingga nantinya mampu menciptakan lapangan usaha baru. Dipujinya bahwa kegiatan “Sakola Karawi Expo Tahun 2015”yang diadakan oleh SMKN 3 Kota Bima ini  merupakan salah satu bentuk upaya keras mencetak lulusan yang terampil melalui berbagai programnya, antara lain  yang kita laksanakan hari ini. “Saya berharap dari kegiatan ini akan mampu dihasilkan lulusan SMK yang memiliki kemampuan berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja, paling tidak  dalam skala kecil. Jika kita ingin memajukan daerah, maka tidak ada pilihan lain, kita harus mempersiapkan generasi muda kita sebagai tenaga ahli yang terampil, agar kelak dapat membangun industri yang berbasis potensi lokal,” harapnya. (LP/H)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar