Kota Bima – Lensa Post,
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Bima, Senin (20/4/2015)
menggelar “Sakola Karawi Expo 2015”. Acara yang bertempat di halaman SMKN 3
Kota Bima ini, dibuka resmi oleh Asisten I Setda Kota Bima, Drs. M. Farid, M.Si, dihadiri pula Kepala
Dinas Dikpora Kota Bima, Drs.H.Alwi Yasin,M.AP, dan Kepala SMK Negeri 3 Kota
Bima selaku tuan rumah. Kegiatan “EXPO Sakola Karawi” merupakan acara rutin
tahunan SMKN 3 Kota Bima yang menampilkan berbagai hasil karya para pelajar
SMKN 3 Kota Bima, disamping itu banyak rangkaian agenda mewarnai
kegiatan ini, diantaranya : Lomba peragaan busana dari batik khas mbojo tingkat
SD dan SMP/ MTs, lomba tari kreasi mbojo tingkat SMP/ MTs, festival jajanan
pasar khas bima tingkat SMP/ MTs, Lomba menggambar budaya mbojo tingkat SMP/
MTs dan SD, lomba membuat desain batik
mbojo tingkat SMP/
MTs, dan lomba kreasi film pendek tingkat SMP/ MTs.
Kepala
SMKN 3 Kota Bima, Sanusin,
S.Pd,M.Si, mengawali laporannya menyampaikan terima kasih kepada
para sponsor yang telah mendukung kegiatan ini, yaitu Pemkot Bima, Yamaha Cahaya
Abadi Motor, PT. Pegadaian, Sun Life Finacial, PT. Telkom Indonesia, dan XL
Center. Sanusin juga menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah mendukung kegiatan ini, diharapkan dengan Expo ini memberikan
motivasi kepada para siswa untuk berkreasi dan mengembangkan bakat dan
kemampuan.
Sementara
itu, Walikota Bima dalam sambutan tertulisnya, yang dibacakan Asisten I Setda
Kota Bima,
Drs M Farid, M.Si menyampaikan, bahwa kebijakan pemerintah
untuk memperkuat kualitas pendidikan kejuruan dan pelatihan merupakan kebijakan
ekonomi dan sosial yang bersifat luas. Begitu pula dengan sistem pendidikan
kejuruan indonesia merupakan investasi dalam pengembangan keterampilan profesi,
karena pendidikan kejuruan memiliki potensi sumber daya manusia (SDM) yang cukup melimpah. Secara nasional,
terdapat lebih dari 9.875 SMK Negeri dan Swasta dengan total jumlah pendaftar
melebihi 1,79 juta siswa. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka sistem
pendidikan di SMK untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan ekonomi dan tenaga kerja
menjadi prioritas. Disampaikannya pula beberapa fakta-fakta terkait
perkembangan industri, yaitu beberapa pembangunan
industri terhambat karena kurangnya tenaga kerja terampil,
kurangnya
relevansi kompetensi keahlian di SMK dengan kebutuhan industri,
sehingga
salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas, khususnya poin kedua,
diperlukan keterkaitan yang kuat dengan industri lokal.
SMK dituntut
untuk mampu menciptakan tenaga termapil dan memiliki daya saing yang tinggi,
sehingga nantinya mampu menciptakan lapangan usaha baru. Dipujinya bahwa
kegiatan “Sakola Karawi Expo Tahun 2015”yang
diadakan oleh SMKN 3 Kota Bima ini
merupakan salah satu bentuk upaya keras mencetak lulusan yang terampil
melalui berbagai programnya, antara lain
yang kita laksanakan hari ini. “Saya berharap
dari kegiatan ini akan mampu dihasilkan lulusan SMK yang memiliki kemampuan
berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja, paling tidak dalam skala kecil. Jika kita ingin memajukan
daerah, maka tidak ada pilihan lain, kita harus mempersiapkan generasi muda
kita sebagai tenaga ahli yang terampil, agar kelak dapat membangun industri
yang berbasis potensi lokal,” harapnya. (LP/H)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar