Kota Bima – Lensa Post,
SMKN 3 Kota Bima atau julukan “Sakola Karawi”
siap mencetak siswa-siswi dari berbagai jurusan untuk langsung bekerja, ini
dibuktikan setiap tahun ratusan siswa disebarluaskan untuk mengikuti Praktek
Kerja Industri (Prakerin). Untuk tahun 2015 ini sedikitnya 159 siswa Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Bima, Rabu (8/4) mengikuti pembekalan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang digelar di aula SMKN 3 Kota Bima, Hadir
pada kesempatan itu, Kepala Dinas Dikpora Kota Bima, Drs.H.Alwi Yasin,M.AP,
mantan Kepala SMKN 3 Kota Bima diantaranya H.Idrus Ms sekaligus Pemateri, Drs.
Alwi Hardi juga sebagai Koordinator Pengawas se Kota Bima dan sekaligus Ketua Komite
SMKN 3 Kota Bima, Drs. Kaharudin Ismail Pengawas/ Pembina SMK Negeri dan Swasta
di Kota Bima, Ketua Assosiasi Pengawas Indonesia (ASPI) Kota Bima, dan Kepala
SMKN 3 Kota Bima. Ketua panitia dalam laporannya menyampaikan, bahwa Prakerin
Gelombang ke II tahun 2015 ini, dalam
rangka usaha meningkatkan mutu SMKN 3 Kota Bima, dalam efektifitas dan
efisiensi program pendidikan didalamnya, sangat menuntun kita untuk selalu
mengantisipasinya secara bijaksana
dan tepat, agar tercapai dari tujuan
pendidikan nasional. Jumlah siswa yang mengikuti prakerin 159 orang, jurusan kriya
kayu 32 orang, kriya tekstil 37 orang, Tata Busana 32 orang, Multimedia 58
orang. Semuanya melaksanakan prakerin di Kota Bima. untuk kegiatan prakerin ini
bersumber dari Dana BOS dan tidak memungut biaya sepeserpun dari anak-anak,
jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMKN 3 Kota Bima, Sanusin,S.Pd,M.Si
mengatakan, Prakerin adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Ia
juga mengakui bahwa di tahun 2015 ini peningkatan siswa luar biasa mencapai 159
orang, perusahaan yang siap melayani Prakerin SMKN 3 sebanyak 40 usaha yang ada
di Kota Bima, karena mulai tahun kemarin mulai konsentrasi untuk Prakerin hanya
di Kota Bima saja mengingat banyak hal yang harus dihindari. Selanjutnya perlu
saya sampaikan bahwa SMK 3 Kota Bima terus melaju dengan pesat, bahkan di acara
Tambora Menyapa Dunia , SMKN 3 Kota Bima ditunjuk oleh Pemerintah Propinsi NTB
untuk mengirimkan Sanggar Tari, yang akan ditampilkan pada saat kehadiran
Presiden RI di Doroncanga. Pria bersahaja ini juga menyampaikan bahwa pada
tanggal 20 April 2015 ini, SMKN 3 Kota Bima akan melaksanakan Pameran Expo
hasil kerajinan dan karya SMKN 3 Kota Bima, karena kegiatan Expo tahun lalu ada
peningkatan yang sangat signifikan, terutama animo siswa baru. Ini dilakukan
karena Siswa baru kita akhir-akhir ini sangat anjlok, untuk itu selama 2 tahun
ini kita terus genjot peningkatan pendidikan, akunya.
Sanusin juga menjelaskan. Bahwa jumlah siswa
baru kita tahun ini sebanyak 350 orang, dan tahun kemarin kita sudah membuka
jurusan baru, yaitu Tata Boga dengan jumlah siswa 20 orang, tahun ini untuk
Tata Boga kita akan terima 2 kelas. Di tahun 2015 ini juga kita akan membuka
jurusan Tata Kecantikan atau Tata Rias, dengan pertimbangan mengingat kebutuhan
masyarakat Kota dan Kabupaten Bima begitu gencar, di Kota Bima sekarang banyak
muncul Hotel berbintang dan restoran mewah, ini tentu dibutuhkan penampilan,
untuk itu SMKN 3 Kota Bima mencetak alumni SMKN 3 Kota Bima yang siap kerja. Sanusin
berharap, pembengkalan ini diharapkan siswa mampu mengimplementasikan terutama
sekali dalam rangka etos kerja, Pelaksanaan prakerin ini selama 2 bulan dengan
jumlah industri 40 perusahaan, namun pihak sekolah akan terus mengawasi dan
memantau proses Prakerin siswa selama 2 bulan tersebut, ini dalam rangka
peningkatan kwalitas, urainya.
Pada Kesempatan membuka Pembekalan Prakerin,
Kadis Dikpora Kota Bima, Drs.H.Alwi Yasin,M.AP mengaku bangga dengan SMKN 3
Kota Bima dengan julukan “Sakola Karawi” ini, Ia mengakui ada 3 kegembiraan
ketika datang di SMKN 3 Kota Bima, kegembiraan yang pertama ketika beliau
bertemu dengan Para Guru, karena Kadis Dikpora ini juga pernah menjabat Kepala
SMKN 3 Kota Bima yang ke 3, kebanggaan yang kedua karena melihat hasil karya
dan kerajinan tangan siswa yang nyata, dan yang ketiga karena memang Ia bangga
dengan SMKN 3, ucapnya yang disertai tepuk tangan para siswa. Pada kesempatan
itu, H.Alwi Yasin juga menyampaikan penjelasan resmi Wakil Presiden pada Rakornas
tanggal 2-5 April kemarin, bahwa yang bertanggung jawab dengan mutu dan tidak
bermutu pendidikan itu tergantung 4 stakeholder, yaitu Guru, Kepala sekolah,
orang tua dan masyarakat dan anak itu sendiri. Dalam pernyataan Wapres bahwa
prioritas pembangunan 2016 adalah bagaimana SMK lebih banyak daripada SMA, karena
cenderung perguruan tinggi saat ini adalah menghasilkan tenaga-tenaga yang siap
menganggur, namun dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki sejak di SMK, maka
lulusan SMKpun sudah siap bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing,
ujarnya.
Kadis Dikpora juga menceritakan, ketika Ia berkunjung
di sekolah kejuruan singapura Desember lalu, ternyata sekolah kejuruan di
singapura ibarat sebuah hotel, tidak ada klasikal seperti kita disini, siswa
datang dan belajar sendiri, dan guru mengajar melalui sistim, dan ternyata
disana itu sudah ditentukan Perusahaan tempat dia bekerja nantinya. Pemerintah
membuat regulasi dan perusahaan meminta sesuai bakat dan ketrampilan yang
dimiliki. Satu hal yang harus dijiwai oleh SMK adalah punya jiwa entrepreneur,
punya pemikiran untuk berusaha. SMK itu orang kerja. Gunakan momen prakerin ini
untuk melihat orang bekerja, tetapi ingat ada etos kerja dan nilai tambah yang
harus kita kerjakan bersama, disiplin kerja harus ditingkatkan. Jangan sampai setelah
praktek kerja industri selama 2 bulan tidak ada perkembangan. Supaya ada
perubahan karena kita harus berubah, kata orang bijak, “kalau hari ini sama dengan hari kemarin itu
sudah rugi, Kalau hari ini sama dengan
hari esok itu termasuk orang-orang yang belum beruntung”, maka kita harus
berubah dan melakukan inovasi, karena memang tujuan pendidikan ini adalah
menciptakan manusia yang cerdas kreatif dan berdaya saing, tutup Kadis. (LP-001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar