Senin, 20 April 2015

SDN 11 KOTA BIMA TANAMKAN DISIPLIN SEKOLAH

Kota Bima – Lensa Post,  
Kedisiplinan dalam mendidik siswa harus ditanamkan sejak usia dini agar para siswa memiliki rasa tanggung jawab, terutama disiplin waktu dalam kegiatan sehari-hari, baik siswa maupun guru itu sendiri. Selain itu para siswa juga diajarkan untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah ataupun lingkungan sendiri, karena jika lingkungan bersih, maka kegiatan belajar mengajar akan lebih asik dan menyenangkan, demikian disampaikan Kepala SDN 11 Kota Bima, Hj. Maryamah H.Gani,S.Pd. Ia terus memotivasi para guru agar berusaha keras untuk memajukan dunia pendidikan terutama mutu pendidikan disekolah. Antara lain mendorong siswa agar lebih disiplin dalam belajar dan kegiatan lain di sekolah. Menurutnya, setiap sekolah pasti ada anak didik yang nakal, tak masuk sekolah, bolos dan sebagainya, untuk itu dibutuhkan kerja keras guru dalam membuat aturan-aturan disipilin. Peraturan yang dibuat itu harus diberitahukan kepada para orang tua dan wali murid supaya mereka tahu dan ikut mendukungnya, karena ini demi kebaikan anak mereka sendiri, ujar Kepala SDN 11.
Disela-sela kesibukannya menanam bunga, Hj.Maryamah mengatakan, para siswa tidak hanya mendapatkan ilmu pendidikan ataupun pelajaran ekstrakulikuler lainnya. Namun yang terpenting diajarkan untuk selalu disiplin, baik waktu maupun segala aktivitas lain di sekolah. Jika terdapat siswa yang melanggar kedisiplinan sekolah, maka pihak sekolah akan memanggil para siswa untuk diberikan nasehat dan dididik agar lebih disiplin. Kemudian, jika siswa masih terus melanggar, maka pihak sekolah akan memanggil wali murid siswa. “Sejauh ini, para siswa kita sangat disiplin, belum ada yang sampai kami panggil orang tuanya. Kalau nakal sedikit sich itu wajar, namanya anak-anak. Dengan mengajarkan kedisiplinan kepada siswa sejak usia dini, diharapkan dapat tumbuh rasa tanggung jawab dalam setiap kegiatan yang dilakukan,” katanya. Ditambahkan dia, selain meningkatkan kedisiplinan. Para guru di SDN 11 Kota Bima terus mendukung dan membina setiap siswa yang berprestasi dalam bidang akademik ataupun ektrakurikuler lainnya.
Siswanya sendiri diakui Maryamah, sudah mulai menerapkan sikap disiplin di lingkungan sekolah. Semua itu tak terlepas dari ketegasan pihak sekolah terhadap siswa untuk mematuhi setiap peraturan sekolah. “Peraturan sekolah itu pada prinsipnya untuk kebaikan siswa. Jangan sampai disalah terjemahkan oleh orangtua dan masyarakat. Disiplin bukan berarti keras. Anak-anak kita perlu diajarkan disiplin, karena inilah modal mereka meraih sukses. Kalau dibiarkan malas-malasan, tentu siswa juga yang akan rugi,” ungkapnya. Ia pun tak lupa mengingatkan kepada siswanya untuk mengulang kembali pelajaran di rumah dan mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan guru dengan benar. “Pendidikan siswa memang menjadi prioritas kita, bagaimana mereka mampu menyerap ilmu pelajaran di sekolah. Mendidik anak  membutuhkan kesabaran. Pada usia inilah karakter mereka dibangun. Apabila dididik dengan benar, maka ia akan sukses kelak. Dan sudah menjadi tugas guru membimbing mereka,” paparnya.
Ketua K3S Kecamatan Mpunda ini juga menjelaskan, ada beberapa peraturan yang dibuat sekolah, dalam rangka membangun disipilin dan meningkatkan kwalitas pendidikan anak, diantaranya diaktifkan setiap hari ada piket harian bagi guru, guru yang piket itu yang akan mencatat temannya yang hadir atau tidak hadir tanpa keterangan, ini akan menjadi laporan bulanan. Setiap pagi ada budaya harian, setiap guru harus mendampingi murid masuk ke kelas, bagi  guru yang tidak dapat mendampingi murid, saya akan bebas tugaskan dan tidak berhak mengajar hari itu, bahkan diganti oleh guru lain, bisa dari guru honor atau saya sendiri yang akan menggantikannya. Konsekwensinya, tambah Hj. Maryamah, apabila dalam sebulan ada 3 hari tercatat seperti itu, maka dia tidak berhak untuk mendapatkan keterangan melaksanakan tugas dari kepala sekolah, karena nanti mereka pasti butuh keterangan itu untuk mendapatkan gaji sertifikasi. Ia juga menegaskan, bagi guru sertifikasi harus memenuhi minimal 24 jam mengajar, selain itu mereka juga wajib mendapatkan tugas tambahan yang diterapkan manajemen sekolah.

Pada kesempatan itu, Hj. Maryamah menjelaskan, bahwa setiap pagi kita terapkan budaya harian, minimal guru yang piket menyambut siswa didepan, dari setengah tujuh sampai jam tujuh, setelah jam 7 pintu pagar ditutup. Rutinitas setiap hari senin dilaksanakan upacara bendera, hari selasa dan rabu budaya sehat, yaitu senam sehat anak Indonesia sampai jam 7.35 dan diakhiri anak-anak melaporkan hasil bacaannya, yang bisa maksimal melaporkan mendapatkan hadiah 50 ribu, hari jumat budaya tadarus zikir dan doa. (yasin dan surat pendek pilihan) yang bisa baca 13 surat hadiahnya 50 ribu,  yang bisa baca 15 doa harian dapat hadiah 50 ribu. Sekolah yang meraih juara I sekolah sehat tingkat Propinsi ini, juga menerapkan dihari sabtu ada istilah pengadilan budaya, pada hari itu murid diadili dalam pelanggaran selama 1 minggu, dan bagi siswa berprestasi dalam 1 minggu, pada saat itu juga diberikan hadiah. Diibaratkan sebuah pengadilan ada hakim dan panitera. Dampak positifnya besar sekali, dengan sendirinya anak-anak takut untuk melanggar, baik waktu, kebersihan dan semua aturan-aturan sekolah, bahkan sebaliknya mereka terus memacu diri untuk berprestasi dan melakukan hal-hal yang baik, imbuh Maryamah. (LP-001) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar