Bima –
Lensa Post,
Kabar gembira bagi
masyarakat Bima dan sekitarnya, bahwa tahun 2015 ini pesawat Boeing bakal
mendarat di Bandar Udara Muhammad Salahuddin Bima, kepastian ini diisyaratkan
Bupati Bima, Drs.H.Syafrudin M.Nor,M.Pd,MM, saat kunjungan silaturrahim di
Kecamatan Bolo beberapa waktu lalu. Bupati mengatakan, “Saya bersama Kepala Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) langsung bertemu Menteri Perhubungan,
membicarakan perpanjangan landasan pacu Bandara Sultan Muhammad
Salahuddin Bima. Bupati menyakinkan Pemerintah Daerah sudah membebaskan seluruh
lahan yang akan digunakan untuk perpanjangan lahan pacu (runway) Bandara. “Nah,
sisanya tahun ini di APBD II sudah dianggarkan untuk perpindahan alur sungai
yang ada di ujung landasan pacu 13,” jelas Bupati.
Sementara itu, Pihak Dinas
Perhubungan Kabupaten Bima, berencana membenahi Bandar Udara (Bandara) Sultan
Muhammad salahuddin Bima, agar tak cuma pesawat jenis Fokker yang bisa mendarat
di situ. "Nantinya, pesawat jenis Boeing bisa mendarat," kata Kepala Dishubkominfo,
Zunaidin, SSos, MM. Rencana itu
termasuk penambahan panjang landas pacu,”. Zunaidin menambahkan, secara bertahap fasilitas sarana dan
prasarana Bandara akan ditingkatkan oleh Pemerintah Pusat seiring peningkatan
statusnya menjadi Bandara Kelas II atau Tipe B. Data yang diperoleh saat
Rakornis Perhubungan di Hotel Jayakarta kemarin, disebutkan bahwa tahun
anggaran 2014 Pemerintah Pusat telah mengalokasi anggaran untuk perpanjangan
lahan pacu, senilai Rp. 41.044.528.000,- dan tahun anggaran 2015 senilai Rp. 26.211.106.000,-.
“Ini semua merupakan perjuangan bersama Bupati Bima, Dinas Perhubungan dan UPT Bandara
Sultan Muhammad Salahuddin Bima yang dipersembahkan untuk masyarakat Bima,”
ujar Zunaidin didampingi Kasubag Program dan Pelaporan, Arief Rachman,
dalam pernyataan pers, kemarin.
Zunaidin berjanji, dalam waktu yang tidak
terlalu lama perpanjangan landasan pacu akan segera dilaksanakan. Apalagi,
Presiden RI Joko Widodo sudah mencanangkan Festival Tambora menjadi event rutin
tahunan dan menetapkan Kawasan Gunung Tambora sebagai Kawasan Taman
Nasional. “Implikasi dari penetapan Tambora sebagai Kawasan Taman Nasional
dan ditetapkannnya event Tambora sebagai kegiatan tahunan, arus orang dan
barang dari Jakarta- Denpasar- Mataram-Bima PP dan seluruh wilayah
Indonesia yang ingin datang ke Tambora akan semakin padat,” ujar
Zunaidin. (LP-005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar