Dompu – Lensa
Post,
Kabupaten Dompu berhasil memecahkan rekor baru dalam berbusana adat
yaitu Rimpu. Pakaian
Rimpu adalah tradisi turun temurun, dimana wanita Dompu memakainya untuk
menutup aurat mulai dari kepala hingga kaki. Seorang wanita membutuhkan dua
sarung nggoli khas tenunan Dompu - Bima. Satunya untuk menutup kepala hingga
badan kecuali mata, satu lainnya untuk diikatkan dipinggang hingga mata kaki.
Dalam pawai budaya Rimpu yang digelar Rabu (1/4) kemarin, Museum Rekor
Dunia Indonesia (MURI) mencatat total jumlah peserta Rimpu yang ikut dan
berpartisipasi mencapai 13.009 orang. Jumlah
itu jauh dengan rekor yang dicapai sebelumnya. Karena itu MURI melalui senior
manajer, Paulus Pangka, SH langsung mengumumkan bahwa Dompu berhasil memecahkan
rekor baru dalam berbusana adat. ‘’Kami Museum Rekor Dunia Indonesia telah
menyaksikan
busana Rimpu. Ini rekor pertama dan
terbanyak. Dan selama ini rekor itu belum pernah ada,” ungkapnya. Atas
keberhasilan itu, MURI memberikan tiga piagam penghargaan sekaligus.
Masing-masing kepada Pemerintah Kabupaten Dompu selaku penyelenggara kegiatan,
Bupati Dompu Drs.H.Bambang M.Yasin dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Dompu yang memprakarsai kegiatan tersebut. ‘’Kegiatan pawai budaya Rimpu ini
luar biasa. Selain berhasil menciptakan rekor MURI baru, juga berlangsung
disiplin, terutama disiplin waktu, pukul 07.00 wita peserta sudah berkumpul dan
ini sebuah keunggulan,'' terang Paulus.
Bupati Dompu, Drs.H.Bambang M.Yasin mengaku
terharu atas prestasi memecahkan rekor MURI tersebut. Keberhasilan ini
diakui, tidak terlepas dari dukungan semua pihak. ‘’Kami mengapresiasi dukungan
dan kerjasama semua pihak dalam kesuksesan kegiatan ini,” katanya. Kegiatan ini
kata H. Bambang bertujuan, untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap
warisan budaya daerah. Karena budaya Rimpu merupakan salah satu warisan
leluhur. ‘’Ditengah kemajuan jaman, kita ingin maju dengan budaya dan peradaban
daerah,” ungkapnya. Selain itu, kegiatan budaya Rimpu diharapkan akan
memberikan dampak bagi kecintaan terhadap produk daerah. Diharapkan, setiap
rumah tangga memiliki sarung Nggoli. ‘’Keberadaan produk daerah harus kita
banggakan,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Dompu, Dra. Hj. Sri Suzana mengaku bangga dengan keberhasilan yang
telah dicapai. Penghargaan yang dicapai saat ini akan menjadi catatan bagi
generasi. ‘’Ini akan menjadi langkah awal bagi generasi dalam mengembangkan
adat dan budaya dimasa yang akan datang,” pungkasnya. (LP-014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar