Kota
Bima – Lensa Post,
Pasca tinjau korban longsor batu besar di
Lingkungan Busu Kelurahan Ntobo, senin (23/2/2015) kemarin. Wakil Ketua DPRD
Kota Bima, Syahbuddin menyampaikan bahwa musibah seperti ini lantaran karena
masih adanya oknum warga yang melakukan perladangan liar dan membabat hutan
sembarangan. “Hentikan pembabatan hutan dan perladangan liar. Rumah Suaeb
menjadi salah satu fakta sebagai korban longsor akibat itu,” tegasnya saat
mendampingi Dinsosnakertrans memberikan bantuan tanggap darurat pada korban,
senin siang.
Dihadapan warga Syahbuddin meminta agar tidak
lagi ada perladangan diatas gunung, apalagi dikaki gunung. Karena ada sederet
rumah warga yang ingin hidup jauh dari marabahaya. “Musibah tidak kita tahu
kapan datangnya. Lebih baik warga segera mengantisipasinya untuk menanam
kembali dengan pepohonan. Agar tanah di areal pegunungan, terutama di kaki
gunung Busu tidak longsor,” ingatnya. Jika sudah begini, lanjutnya, tentu warga
disekitar tersebut yang harus
menjadi korban. Bayangkan saja gunung yang
miring itu tidak ditanami, tentu akan menelan korban dari musibah longsor.
“Korbannya siapa lagi kalau bukan keluarga kita sendiri,” tuturnya.
Duta Gerindra itu pun meminta agar masyarakat
mulai besok menanam bibit pohon berbagai jenis dan menghentikan peladangan
liar. “Kalau menggundulkan hutan, bukan cari makan namanya, tapi cari mati,”
terangnya. Pernyataan Syahbuddin diapresiasi Lurah Ntobo, Ishaka Yakub. Kata
dia, jika bukan masyarakat sendiri yang menjaga lingkungan ini, lantas siapa
lagi yang bisa diharapkan. “Masyarakat bertanggungjawab menjaga lingkungan
masing-masing. Kalau warga membabat hutan sama halnya membunuh diri sendiri,”
ujarnya singkat. (LP/khb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar