Jumat, 16 Januari 2015

3 TERDAKWA KASUS AIR BERSIH DISERAHKAN KE LAPAS MATARAM


Bima – Lensa Post,
Tiga Terdakwa kasus korupsi distribusi Air Bersih BPBD Kabupaten Bima, Drs. Sulhan, Iriyanto dan Drs. Jaharudin, secara resmi telah diserahkan oleh Tim Kejaksaan Negeri (Kejari) Raba Bima ke Lapas Kelas Satu Mataram, Rabu (7/1) sekitar pukul 08.00 WITA. Selain menyerahkan ke 3 Terdakwa, Pihak Kejaksaan Negeri Raba Bima juga menyerahkan sejumlah dokumen penahanan dari Rutan Bima ke petugas Lapas Mataram. Usai penyerahan itu, ke tiga terdakwa langsung dibawa ke dalam Lapas Mataram untuk menjalani massa tahanan. Pihak Kejari Raba Bima juga telah melimpahkan perkara kasus tersebut ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mataram dan tinggal menunggu penetapan sidang perdana.  
Penyerahan 3 Terdakwa di Lapas Mataram ini, setelah ketiganya sempat ditahan Kejaksaan Negeri Raba Bima sejak hari Rabu, 1 Oktober 2014, ketiganya ditahan karena tersangkut kasus Air Bersih tahun 2013 dengan menelan kerugian Negara sebesar ratusan juta rupiah. Modus operandi yang diperankan tiga terdakwa, yaitu menandatangani MoU pembelian air bersih ke PDAM oleh BPBD untuk didistribusikan kewilayah Kabupaten Bima dengan nilai Rp 337 juta. Namun dalam pengerjaanya hanya dikerjakan senilai Rp 87 juta. Sehingga ke 3 Terdakwa didakwa dengan Pasal 2,3 undang undang No 31 Tahun 1999 tentang pemerantasan korupsi, Jo Undang-Undang No 21 Tahun 2001 tentang perubahan Undang Undang Tahun 1999. Ketiganya diancam kurungan maksimal 20 tahun penjara.
Sementara itu, Sulhan beberapa saat sebelum ia dan dua rekannya Iriyanto serta Jaharudin dibawa ke Lapas Mataram mengatakan, apa yang telah menimpanya itu merupakan ujian dari Tuhan. “Ini sudah menjadi takdir saya. Kepada teman-teman wartawan juga mohon do’anya, semoga dalam menjalankan hukuman ini saya diberikan kemudahan,” harapnya.  Dirinya pasrah dan menerima hukuman atas perbuatannya. Mau tidak mau, ia harus mempertanggungjawabkannya. “Ini negara hukum, jadi sesuai dengan perbuatan saya harus tanggungjawab,” ungkapnya. Sulhan pun merasa yakin, yang telah dilakukannya pasti ada hikmah. “Atas cobaan ini, saya tetap mendekatkan diri pada sang pencipta,” tuturnya sedih. Kepada orang yang pernah disakiti olehnya, ia juga menyampaikan permohonan maaf. Soal pemberitaan di media massa pun, diakuinya tak sedikitpun membuat dia benci pada media. Justru, ia merasa bersyukur karena media telah membuka mata hatinya. “Kalaupun saya selama ini banyak berbuat salah terhadap rekan-rekan media maupun yang lainnya, saya minta maaf”, tutur Sulhan. (LP-005)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar