Senin, 14 September 2015

LATIHAN KADER, HMI DOMPU UNDANG AKBAR TANJUNG

Dompu – Lensa Post,  
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Dr. Ir. H. Akbar Tanjung, hadir menyampaikan materi kegiatan Latihan Kader II Tingkat Nasional yang diselenggarakan HMI Cabang Dompu, Rabu 9 September 2015. Tokoh politik nasional yang juga mantan Ketua Umum Partai Golkar itu membawakan materi "Politik Luar Negeri : Strategi Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)" mengingat terhitung mulai tahun 2016 mendatang, secara efektif perdagangan bebas diantara negara-negara Asean akan dilaksanakan. Sebelum menyampaikan materi inti, Akbar Tanjung menceritakan sejarah  HMI. Di mana HMI lahir sebagai wadah intelektual di kalangan mahasiswa baik secara akademis maupun rohaniah. HMI, kata Akbar, tetap menempatkan dirinya sebagai organisasi yang sepaham dengan Pancasila dan UUD 1945, dalam rangka mewujudkan tujuan nasional dan komitmen ke-Indonesiaannya. “Ini adalah bagian dari manifestasi nilai-nilai keimanan,” ujarnya.
Menurutnya, HMI adalah organisasi besar. Oleh sebab itu kader HMI harus mempersiapkan kemampuan individunya, yakni meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. “Karena mau tidak mau atau suka tidak suka, perdagangan bebas dalam bingkai MEA, harus diterima dan dijalankan karena sudah menjadi keputusan nasional,” jelas Akbar. Akbar menjelaskan dalam MEA selain persaingan bidang ekonomi yaitu kegiatan ekspor dan impor, didalamnya juga akan terjadi tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi. Mobilitas tersebut kata Akbar, karena masyarakat Asean akan melihat peluang-peluang terutama peluang bisnis. Hal sama juga bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Peluang tersebut, bisa digarap dalam berbagai bidang seperti ekonomi, IT, manajemen, dan lain lain. “Uang itu tidak memiliki negara, dia akan mengalir begitu saja dengan melihat peluang-peluang,” kata Akbar saat menyampaikan materi pada Latihan Kader II HMI Cabang Dompu, Rabu 9 September 2015. Terlepas dalam konteks perdagangan bebas, Akbar mengajak kader HMI untuk mempersiapkan diri mengisi kepemimpinan dalam masyarakat dan Negara, atau pemerintahan. “HMI harus meningkatkan kualitas dalam menyongsong perubahan yang akan datang,” tandasnya.

Akbar berujar, kenapa tidak kader HMI yang sudah ditempa oleh pengalaman organisasi dan pengkaderan kepemimpinan mengambil bagian dalam kepemimpinan di Negara ini, terlebih sebagai Presiden. Dirinya pun membandingkan, Jokowi saja yang dalam rekam jejaknya tidak memiliki pengalaman organisasi pemerintahan, organisasi kemahasiswaan, dan organisasi politik, bisa menjadi Walikota hingga Presiden. “Kenapa tidak dengan kader HMI,” ujarnya. Akbar menyampaikan pesan terhadap kader HMI harus bisa memahami trend perubahan ke depan. Sehingga bisa menyikapi dan mengambil langkah tepat, karena kedepan tingkat kompetisi semakin tinggi. “Kader HMI harus meningkatkan kualitas individu, karena segala sesuatu bisa saja terjadi dalam waktu yang tidak diketahui,” pungkasnya. (LP/Akt-Yn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar